BLOG NAME || Artikel: study kompratif
Share Gan:
Di Posting Oleh , Pada 19.26 dan 0 komentar
Share Gan:
. Latar Belakang
Di dalam dunia
pendidikan dikenal pula studi tentang penelitian pendidikan. Hal ini
dimaksudkan agar dalam penelitian pendidikan kelak diharapkan
menggunakan metode yang tepat dan efektif untuk mengolah data. Lebih
lagi, sebagai mahasiswa, kita harus mengetahui dan memahami tentang
beberapa metode penelitian yang ada. Terdapat dua jenis penelitian
yakni, penelitian kualitatif dan kuantitatif. Menurut Emzir, penelitian
kualitatif adalah deskriptif dan data yang dikumpulkan lebih mengambil
bentuk kata-kata atau gambar daripada angka-angka. Sedangkan penelitian
kuantitatif adalah analisis statistik dan data yang dikumpulkan lebih
mengambil bentuk yang dapat dihitung (numeric). [1]
Pada penelitian
kuantitatif terdapat beberapa jenis penelitian. Subana dan Sudrajat
menyatakan bahwa penelitian kuantitatif terbagi menjadi penelitian
eksperimen, deskriptif korelasional, evaluasi dan kausal komperatif.
Penelitian kausal komperatif sering sukar dibedakan dengan penelitian
korelasional. [2]
Emzir, mengemukakan
penelitian korelasional dan kausal komparatif sukar dibedakan karena
kedua penelitian ini mempunyai manipulasi dan hal yang sama mengenai
interpretasi hasil. Akan tetapi, terdapat pula perbedaan antara
keduanya. Studi kausal komperatif biasanya melibatkan dua atau lebih
kelompok dan satu variabel bebas. Lebih lagi, studi ini melibatkan
perbandingan Sementara itu, studi korelasional melibatkan korelasi. [3]
Untuk itu di dalam makalah ini pemakalah berusaha menjelaskan tentang
pengertian, tujuan, ciri-ciri, keunggulan, contoh dan langkah-langkah
dari Penelitian Kausal Komperatif.
2. Rumusan Masalah
Masalah dalam makalah ini adalah
a. Apakah pengertian dan tujuan Penelitian Kausal Komperatif ?
b. Apakah terdapat keunggulan dan kelemahan pada Penelitian Kausal Komperatif?
c. Bagaimanakah ciri-ciri, langka-langkah, dan contoh Penelitian Kausal Komperatif?
3. Tujuan
Adapun tujuan makalah ini adalah
1. Mendeskripsikan pengertian dan tujuan Penelitian Kausal Komperatif.
2. Mendeskripsikan kelemahan dan keunggulan Penelitian Kausal Komperatif.
3. Mendeskripsikan ciri-ciri, langkah-langkah dan contoh Penelitian Kausal Komperatif.
4. Manfaat
Makalah ini di samping
memenuhi tugas mata kuliah Metodologi Penelitian juga diharapkan dapat
memberikan manfaat secara teoretis dan praktis. Secara teoritis, hasil
makalah ini bermanfaat pada kajian metodologi penelitian pendidikan
(education research). Secara praktis, makalah ini diharapkan dapat
memberikan sumbangan pengetahuan bagi para pembaca.
B. PEMBAHASAN
1. Penelitian Kausal Komparatif
Penelitian kausal
komparatif adalah penelitian yang dilakukan untuk membandingkan suatu
variabel (objek penelitian), antara subjek yang berbeda atau waktu yang
berbeda dan menemukan hubungan sebab-akibatnya. [4]
Sementara itu, menurut
Kerlinger sebagaimana dikutip Emzir, menyatakan bahwa penelitian kausal
komparatif (causal comparative research) yang disebut juga penelitian ex
post facto adalah penyelidikan empiris yang sistematis di mana peneliti
tidak mengendalikan variabel bebas secara langsung karena keberadaan
dari variabel tersebut telah terjadi atau karena variabel tersebut pada
dasarnya tidak dapat dimanipulasi. [5]
Kemudian, Gay yang juga
dikutif Emzir, mengemukakan bahwa studi kausal komparatif atau ex post
facto adalah penelitian yang berusaha menentukan penyebab atau alasan,
untuk keberadaan perbedaan dalam perilaku atau status dalam kelompok
individu.[6] Dengan kata
lain, penelitian kausal komparatif adalah penelitian yang diarahkan
untuk menyelidiki hubungan sebab-akibat berdasarkan pengamatan terhadap
akibat yang terjadi dan mencari faktor yang menjadi penyebab melalui
data yang dikumpulkan. Dalam penelitian ini pendekatan dasarnya adalah
memulai dengan adanya perbedaan dua kelompok dan kemudian mencari faktor
yang mungkin menjadi penyebab atau akibat dari perbedaan tersebut.
Berdasarkan pengertian
diatas, sebagian ahli menyebutkan ex post facto (bahasa latin ‘setelah
fakta’) karena peneliti tidak memulai prosesnya dari awal, melainkan
langsung melihat hasilnya. Dari hasil yang diperoleh tersebut peneliti
mencoba mencari sebab-sebab terjadinya peristiwa itu. Adapun tujuan
penelitian ini adalah untuk menyelidiki kemungkinan hubungan
sebab-akibat berdasarkan atas pengamatan terhadap akibat yang ada, dan
mencari kembali fakta yang mungkin menjadi penyebab melalui data
tertentu. [7]
Bila digambarkan maka penelitian kausal komparatif dapat dilihat seperti berikut:
Variabel penyebab tidak dimanupulasi karena telah terjadi.[8]
Variabel terikat Variabel bebas
Gambar: Penelitian Kausal Komparatif
2. Keunggulan dan kelemahan penelitian kausal komparatif
Ritz,[9]
dikutip Emzir, mengindentifikasikan beberapa keunggulan dan kelemahan
penelitian kausal komparatif. Keunggulan dan kelemahan penelitian ini
sebagai berikut .
a. Keunggulan Penelitian kausal komparatif
1) Metode kausal komparatif adalah
suatu penelitian yang baik untuk berbagai keadaan kalau metode yang
lebih kuat, yaitu metode eksperimental, tak dapat digunakan ketika:
a) Apabila tidak memungkinkan untuk
memilih, mengontrol dan memanipulasikan faktor-faktor yang perlu untuk
menyelidiki hubungan sebab-akibat secara langsung.
b) Apabila pengontrolan terhadap
semua variabel kecuali variabel bebas sangat tidak realistis dan
dibuat-buat, yang mencegah interaksi normal dengan lain-lain variabel
yang berpengaruh.
c) Apabila kontrol di laboratorium
untuk berbagai tujuan penelitian adalah tidak praktis, terlalu mahal,
atau dipandang dari segi etika diragukan/ dipertanyakan.
2) Studi kausal-komparatif
menghasilkan informasi yang sangat berguna mengenai sifat-sifat gejala
yang dipersoalkan: apa sejalan dengan apa, dalam kondisi apa, pada
perurutan dan pola yang bagaimana dan yang sejenis dengan itu.
3) Perbaikan-perbaikan dalam hal
teknik, metode statistik, dan rancangan dengan kontrol parsial, pada
akhir-akhir ini telah membuat studi kausal-komparatif itu lebih dapat
dipertanggung jawabkan.
b. Kelemahan Penelitian Kausal Komparatif
1) Kelemahan utama setiap rancangan
ex post facto adalah tidak adanya kontrol terhadap variabel bebas.
Dalam batas-batas pemilihan yang dapat dilakukan, peneliti harus
mengambil fakta-fakta yang dijumpainya tanpa kesempatan untuk mengatur
kondisi-kondisinya atau memanipulasikan variabel-variabel yang
mempengaruhi fakta-fakta yang dijumpainya itu. Untuk dapat mencapai
kesimpulan yang sehat, peneliti harus mempertimbangkan segala alasan
yang mungkin ada atau hipotesis-hipotesis saingan yang mungkin diajukan
yang dimungkinkan mempengaruhi hasil-hasil yang dicapai. Sejauh peneliti
dapat dengan sukses membuat justifikasi kesimpulannya terhadap
alternatif-alternatif lain itu, dia ada dalam posisi yang secara relatif
kuat.
2) Sulit untuk memperoleh kepastian
bahwa faktor-faktor penyebab yang relevan telah benar-benar tercakup
dalam kelompok faktor-faktor yang sedang diselidiki.
3) Kenyataan bahwa faktor penyebab
bukanlah faktor tunggal, melainkan kombinasi dan interaksi antara
berbagai faktor dalam kondisi tertentu untuk menghasilkan efek yang
disaksikan, menyebabkan masalah menjadi sangat kompleks.
4) Suatu gejala mungkin tidak hanya
merupakan akibat dari sebab-sebab ganda, tetapi dapat pula disebabkan
oleh sesuatu sebab pada kejadian tertentu dan oleh lain sebab pada
kejadian lain.
5) Apabila saling hubungan antara
dua variabel telah diketemukan, mungkin sulit untuk menentukan mana yang
sebab dan mana yang akibat.
6) Kenyataan bahwa dua atau lebih
faktor saling berhubungan tidaklah selalu memberi implikasi adanya
hubungan sebab-akibat. Kenyataan itu mungkin hanyalah karena
faktor-faktor tersebut berkaitan dengan faktor lain yang tidak diketahui
atau tidak terobservasi.
7) Menggolong-golongkan subjek ke
dalam kategori dikotomi (misalnya: golongan pandai dan golongan bodoh)
untuk tujuan pembandingan, menimbulkan persoalan-persoalan, karena
kategori-kategori seperti itu bersifat kabur , bervariasi dan tidak
mantap. Seringkali penelitian yang demikian itu tidak menghasilkan
penemuan yang berguna.
8) Studi komparatif dalam situasi
alami tidak memungkinkan pemilihan subjek secara terkontrol. Menempatkan
kelompok yang telah ada yang mempunyai kesamaan dalam berbagai hal
kecuali dalam hal dihadapkannya pada kepada variabel bebas adalah sangat
sulit.
3. Ciri ciri pokok penelitian kausal komparatif
Penelitian kausal-komparatif
bersifat ex post facto, artinya data dikumpulkan setelah semua kejadian
yang dipersoalkan berlangsung (telah lalu). Penelitian mengambil satu
atau lebih akibat (sebagai “dependent variables”) dan menguji data itu
dengan menelusuri kembali ke masa lampau untuk mencari sebab-sebab,
saling hubungan dan maknanya dan cenderung mengandalkan data
kuantitatif. [10]
4. Prosedur Penelitian Kausal Komparatif
Menurur Emzir (2010:125) penelitian
kausal komparatif dilakukan dalam lima tahap yakni, (1) merumuskan
masalah, (2) menentukan kelompok yang memiliki karakteristik yang ingin
diteliti, (3) pemilihan kelompok pembanding, (4) pengumpulan data, dan
(5) analisis data. Sementara itu, terdapat pula langkah-langkah pokok
dalam studi kausal komparatif sebagai berikut.
a. Mendefinisikan masalah
b. Melakukan penelaahan kepustakaan.
c. Merumuskan hipotesis-hipotesis
d. Merumuskan asumsi-asumsi yang mendasari hipotesis-hipotesis itu serta prosedur-prosedur yang akan digunakan.
e. Merancang cara pendekatannya, antara lain ;
f. Pilihlah subjek-subjek yang akan digunakan serta sumber-sumber yang relevan.
g. Pilihlah atau susunlah teknik yang akan digunakan untuk mengumpulkan data.
h. Tentukan kategori-kategori untuk
mengklasifikasikan data yang jelas, sesuai dengan tujuan studi, dan
dapat menunjukkan kesamaan atau saling hubungan.
i. Memvalidasikan teknik untuk mengumpulkan data itu dan menginterpretasi kan hasilnya dalam cara yang jelas dan cermat.
j. Mengumpulkan dan menganalisis data.
k. Menyusun laporannya. [11]
5. Contoh Penelitian Kausal Komparatif
Misalnya seorang dosen mata kuliah
berbicara mewajibkan mahasiswa tingkat I jurusan bahasa Indonesia di
hadapan teman-temannya. Diketahui ternyata ada yang lancar dan ada yang
tidak, khususnya dalam menggunakan bahasa Indonesia, padahal mereka
mahasiswa jurusan bahasa Indonesia. Dapat digunakan judul “Pengaruh
Bahasa Ibu, Lingkungan di Luar Rumah, dan Pelajaran Bahasa Indonesia di
SMA terhadap Kemahiran Berpidato Mahasiswa Tingkat I Jurusan Bahasa
Indonesia”.
Identifikasi masalah:
1) Penelitian beranggapan bahwa ada
hubungan kausal antara ketiga faktor pada judul diatas terhadap
kemahiran berpidato. Pelajaran bahasa Indonesia di SMA berpengaruh
terhadap kemahiran.
2) Variabel bebas :
a. Bahasa ibu
b. Lingkungan di luar rumah
c. Pelajaran bahasa indonesia di SMA
3) Variabel terikat: Kemahiran berpidato
4) Rumusan Masalah:
“Apakah faktor-faktor bahasa ibu,
lingkungan di luar rumah, dan pelajaran bahasa indonesia di SMA
berpengaruh terhadap kemahiran berpidato”.
5) Hipotesis :
“faktor-faktor bahasa ibu,
lingkungan di luar rumah, dan pelajaran bahasa Indonesia di SMA
berpengaruh secara signifikan terhadap kemahiran berpidato mahasiswa
Jurusan Bahasa Indonesia.
6. Kesimpulan
1) Penelitian ex-postfacto
merupakan penelitian, di mana rangkaian variabel-variabel bebas telah
terjadi, ketika peneliti mulai melakukan pengamatan terhadap variabel
terikat.
2) Penelitian causal comparative
merupakan kegiatan peneliian yang berusaha mencari informasi tentang
mengapa terjadi hubungan sebab akibat, dan peneliti berusaha melacak
kembali hubungan tersebut.
3) Penelitian dengan metode Ex-pasatfacto mempunyai langkah penting seperti berikut:
a) Mengidentifikai adanya permasalahan yang signifikan untuk dipecahkan melalui metode Ex-pasatfacto.
b) Membatasi dan merumuskan permasalahan secara jelas.
c) Menentukan tujuan dan manfaat penelitian.
d) Melakukan studi pustaka yang berkaitan dengan permasalahan penelitian
e) Menentukan kerangka berfikir, dan pertanyaan penelitian dan atau hipotesis penelitian.
f) Mendesain metode penelitian yang
hendak digunakan termasuk dalam ini menentukan populasi, sampel, teknik
sampling, menentukkan instrumen pengumpul data, dan menganalisis data.
g) Mengumpulkan, mengorganisasi, dan menganalisa dta dengan menggunakan teknik statiska yang relevan
h) Membuat laporan penelitian. [12]
C. PENUTUP
Penelitian kausal komparatif adalah
penelitian yang diarahkan untuk menyelidiki hubungan sebab-akibat
berdasarkan pengamatan terhadap akibat yang terjadi dan mencari faktor
yang menjadi penyebab melalui data yang dikumpulkan. Dalam penelitian
ini pendekatan dasarnya adalah memulai dengan adanya perbedaan dua
kelompok dan kemudian mencari faktor yang mungkin menjadi penyebab atau
akibat dari perbedaan tersebut.
Tujuan penelitian ini adalah untuk
menyelidiki kemungkinan hubungan sebab-akibat berdasarkan atas
pengamatan terhadap akibat yang ada, dan mencari kembali fakta yang
mungkin menjadi penyebab melalui data tertentu. Penelitian
kausal-komparatif memiliki ciri-ciri bersifat ex post facto, artinya
data dikumpulkan setelah semua kejadian yang dipersoalkan berlangsung
(telah lalu). Penelitian mengambil satu atau lebih akibat (sebagai
“dependent variables”) dan menguji data itu dengan menelusuri kembali ke
masa lampau untuk mencari sebab-sebab, saling hubungan dan maknanya dan
cenderung mengandalkan data kuantitatif.
Penelitian kausal komparatif
dilakukan dalam lima tahap yakni, (1) merumuskan masalah, (2) menentukan
kelompok yang memiliki karakteristik yang ingin diteliti, (3) pemilihan
kelompok pembanding, (4) pengumpulan data, dan (5) analisis data.
Selanjutnya, dalam penelitian ini juga terdapat beberapa keunggulan dan
kelemahan jika dibandingkan dengan penelitian lain.
Di Posting Oleh , Pada 19.26 dan 0 komentar
Ditulis Oleh : YOUR NAME | YOUR DESCRIPTION
Anda sedang membaca sebuah artikel yang berjudul study kompratif. Dengan url https://arievrifai.blogspot.com/2013/04/blog-post.html. Jika anda suka dengan artikel ini silahkan ambil dengan syarat Term of Use. Jika anda ingin meng copy-paste tolong berikan sumbernya dan baca terlebih dahulu Term of Use.